Jumat, 02 Juli 2021

PUTRI KECILKU YANG LUAR BIASA

02 Juli 2021 ini adalah hari ulang tahun kamu yg kedua. Tidak terasa kamu yang sering ayah gendong sekarang mulai beralih suka melangkah sambil memegang tangan ayah.


Namanya Adeeva, gadis kecil yg lahir dengan BB 3,1kg dan panjang 51cm. Masih segar di ingatan ketika aku masuk ruang operasi dan melihat sesosok malaikat kecil dengan suara tangisannya sedang berada dalam pelukan istriku tercinta. Selang beberapa hari kemudian kami pulang ke rumah dengan rasa haru dan gembira. Rasa gembira yang tidak bisa tergambarkan terlebih karena dia adalah putri pertama kami. Ternyata begini rasanya mempunyai bayi, waktu tidur kurang namun tidak pernah kami merasa capek dan bosan. 


Dan tiba waktunya Adeeva dibawa kedokter untuk pemeriksaan rutin. Dokter pun memanggil saya dan istri untuk menyampaikan apa yang sedang dialami bayi kecil kami. Adeeva dalam kondisi ikterik neonatorum alias bayi kuning sehingga harus dirawat inap di ruang bayi selama 24 jam. 


“Kenapa dok? anak saya sehat kok, kenapa harus rawat inap?” pertanyaan yang bertubi-tubi saya tanyakan ke dokter. 


Dokter pun menjelaskan ternyata salah satu penyebabnya adalah golongan darah ibu dan anak berbeda. Saya hanya bisa termenung melihat istri dengan tatapan kosongnya. Setiap 3 jam kami ke rumah sakit untuk melihat bayi kami apakah dia menangis apakah dia lapar apakah ini itu. Alhamdulillah keesokan paginya Adeeva sudah diizinkan pulang oleh dokter.



2 bulan 20 hari umur Adeeva saat itu, saya memutuskan membawa istri dan anak kembali ke keperantauan tempat saya bertugas, Mamuju, ibu kota provinsi baru di Sulawesi Barat dengan segala keterbatasan fasilitasnya. Namun senang rasanya hati ini, karena setiap pulang kerja ada bayi kecil yang menunggu untuk diajak bermain dan ditemani berbicara.

Bulan Juli 2020 putri kecilku tepat berusia 12 bulan. Kami cukup khawatir saat itu karena bayi kecil kami belum bisa sama sekali melangkahkan kakinya. Saya dan istri pun fokus untuk menstimulasi Adeeva agar lekas bisa berjalan. Segala macam cara yang kami lakukan, beberapa di antaranya adalah memberi mainan untuk dapat dia dorong sambil berdiri serta membeli rumput sintetis agar kakinya cepat kuat. 

 

Dan dengan segala ikhtiar kami Alhamdulillah akhirnya Adeeva diumurnya yang ke-14 bulan  sudah berani melangkah sedikit demi sedikit. Momen yang tidak akan pernah kami lupakan sampai-sampai air mata saya dan istri menetes karena rasa haru bercampur bahagia.

Beberapa bulan kemudian di bulan November tepatnya Adeeva jatuh sakit dan kami membawanya ke rumah sakit dan dokter pun mengatakan anak kami terkena anemia. Adeeva kekurangan zat besi dan hb nya sangat rendah sehingga saran dari dokter harus mengonsumsi obat tinggi zat besi selama 3 bulan berturut turut. Berat badannya pun tidak ada kenaikan selama 3 bulan. Dan setiap bulannya Adeeva harus cek darah untuk melihat apakah hb nya ada kenaikan atau tidak.

 

15 Januari 2021, sesuatu yang tidak kami bayangkan terjadi. Gempa bumi 6,2 SR menimpa kota yang kami tempati, Mamuju. Alhamdulillah, kami sangat bersyukur karena kami sekeluarga selamat dari musibah tersebut meskipun rumah, kantor, gedung-gedung besar termasuk rumah sakit yang kami tempati untuk periksa kesehatan Adeeva sudah tidak layak dipakai. Padahal saat itu Adeeva masih dalam pengawasan dokter. Masih dalam kondisi waspada gempa susulan saya mengungsikan istri dan anak ke luar kota yang jauh dari pusat gempa. 



 


Saya pun kembali ke Mamuju dan tetap melanjutkan rutinitas saya seperti sebelumnya sambil membantu pemulihan pasca gempa namun dengan kondisi yang berbeda. Terus terlintas di pikiran saya setiap hari, bagaimana pengobatan anak saya, apakah harus ganti dokter, apakah tidak usah diperiksa lagi dan banyak pikiran-pikiran tentang Adeeva di kepala. 


Meskipun hanya via whatsapp, setiap harinya saya dan istri merundingkan apa yang seharusnya kami lakukan untuk kebaikan anak kami. Sebulan kemudian status waspada gempa dicabut dan sayapun menjemput istri saya kembali ke kota Mamuju. Kami bertempat tinggal di kos-kosan kecil untuk sementara karena rumah yang kami tinggali masih belum layak untuk dihuni. Setelah banyak perbincangan kami memutuskan untuk tidak membawa Adeeva kedokter lagi karena kondisi kota yang masih belum pulih. 


Beruntung Istri saya rajin membaca artikel, membuka sosmed sehingga pada akhirnya dia menemukan ada akun yang menyangkut semua tentang parenting, anak, ibu hamil dan segala macam termasuk sakit yang biasa diderita anak. Ada satu artikel yang menarik perhatian istri saya, Artikel dari ibupedia berisi tentang gejala-gejala anak yang kurang zat besi dan cara mengatasinya






Perlahan-lahan istri saya mengikuti isi artikel tersebut yaitu memberi makan yang kandungan zat besinya tinggi. Dan juga di artikel itu juga dijelaskan pentingnya vitamin C untuk anak. Saya dan istri berikhtiar lagi untuk kesembuhan Adeeva. Alhamdulillah ada perkembangan yang sangat nampak. Adeeva kembali aktif lagi dan bisa makan dengan lahap. Setelah sakit yang dialami Adeeva selama berbulan-bulan, alhamdulillah berat badannya sudah naik sedikit demi sedikit.


Tepat di bulan Juni istri saya memutuskan untuk menyapih Adeeva karena kondisi anak kami yang sehat, Alhamdulillah tidak ada kesulitan yang kami alami. Saya dan istripun berikhtiar lagi, sambil  terus memohon kepada Allah agar dimudahkan menyapih anak kami. Di hari pertama sampai di hari ketujuh Alhamdulillah Adeeva tidak rewel sehingga istri saya bisa meneruskan menyapih dengan lancar. Mereka berdua sehat tidak ada sakit yang dirasakan.


Allah begitu baik bukan, apapun yang ingin kita lakukan iringi dengan doa. Curhat dan jujur kepada Allah, Insya Allah selama niat kita baik segalanya Allah pasti akan memberikan jalan keluar. Saya selalu ingat kata Aa Gym “kemampuan orang tua itu memang ada batasnya. Tapi pintu pertolongan Allah tuh tanpa batas. Iringi selalu proses pertumbuhan anak dengan doa.” 


"kemampuan orang tua itu memang ada batasnya. Tapi pintu pertolongan Allah tuh tanpa batas. Iringi selalu proses pertumbuhan anak dengan doa.” 


Dan istri saya pun berkata, membaca artikel yang bermanfaat seperti @ibupedia itu termasuk bentuk  pertolongan Allah untuk keluarga kita.