Senin, 03 Desember 2012

P2TL, Seberapa Penting kah?

Sudah lama aku gak posting lagi di blog kesayangan ini. Kalau dibilang kehabisan ide, nggak juga sih. Mungkin lebih tepat karena sudah terlalu lama nggak posting di blog, jadi malas kalau mau posting lagi.

Sekarang aku mau bahas tentang sebuah tim di PLN yang mungkin jauh lebih banyak dicacinya daripada dipujinya. Tim itu adalah tim P2TL. Mungkin beberapa ada yang nggak tahu apa itu P2TL. Karena itu aku mau jelaskan dulu apa itu P2TL.

P2TL merupakan kepanjangan dari Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik. Sesuai dengan namanya, P2TL ini bertugas menertibkan pelanggan-pelanggan PLN yang 'bandel', yang secara sengaja melakukan tindakan pemakaian listrik secara ilegal, atau yang sering disebut mencuri listrik. Sebenarnya pencurian listrik nggak hanya dilakukan oleh para pelanggan PLN, tapi juga oleh 'oknum' yang memakai listrik tapi tidak pernah mendaftar di PLN.


Foto Tim P2TL Wilayah Sulselrabar (Guru-Guru ane Gan!!)


Secara umum pencurian listrik bisa dilakukan dengan cara memperbesar nilai pembatas (contoh: MCB) sehingga tidak sesuai dengan daya yang dikontrak di PLN. Cara lain adalah mempengaruhi kWh meter atau kalau orang Mamuju bilang namanya kilometer ( lho kok??? Ini mau ukur listrik apa mau ukur jarak ya? ). Dan yang paling ekstrim yaitu langsung pakai listrik tanpa mendaftar di PLN (biasanya langsung diambil di kabel JTR di tiang listrik). Ini bukannya mau ngajarin cara curi listrik, tapi ini cuma sekedar pengetahuan aja supaya kita tahu apa itu pencurian listrik.

         
  Gambar: Mencuri Listrik dengan cara mempengaruhi kWh meter

Gambar: Mencuri Listrik dengan cara menyambung langsung MCB

Gambar: Langsung Mengambil listrik dari kabel JTR


Dalam hal pencurian listrik, PLN akan memberi sanksi bagi siapa saja yang dengan sengaja mencuri aliran listrik (kalau nggak sengaja juga kena sanksi sih..). Sanksi itu berupa biaya atau yang dalam bahasa PLN disebut Tagihan Susulan yang mengharuskan si pelanggar harus membayar sekian rupiah ke PLN. Jika pencurian sampai dengan tahap tertentu, maka PLN juga bisa melaporkan si pelanggar ke pihak yang berwajib, tentu saja yang dimaksud ini adalah kepolisian. Jangan salah, tim P2TL ini sebenarnya sudah bekerjasama dengan kepolisian, sehingga bisa saja pencurian listrik berakibat pidana bagi pelanggarnya.



Foto: Bagi yang mencuri listrik, bisa langsung di eksekusi di TKP (alias diputus)



Dari beberapa penjelasan aku tentang jenis-jenis pencurian listrik di atas, mungkin mempengaruhi kWh meter dan mencuri listrik tanpa mendaftar di PLN masih masuk di akal,kenapa dia disebut  melanggar. Tapi kalau memperbesar nilai pembatas?? Bukannya pelanggan tetap aja membayar rekening listrik di PLN sesuai yang tertera di kWh meter?? Apa ruginya buat PLN?? Sebenarnya itu adalah pertanyaan di kepala aku sebelum aku ikut bergabung di tim P2TL. Dan ini adalah penjelasannya.

Aku mulai sadar, memperbesar daya ternyata merugikan orang lain ketika aku mengunjungi sebuah pulau di seberang kota Makassar yang bernama pulau Barrang Lompo (maaf jika penulisannya salah). Disana listrik hanya menyala mulai pukul 6 petang dan akan padam pukul 6 pagi. Alasannya? Karena disana masih menggunakan PLTD mini dan Bahan Bakar yang terbatas, maka dilakukan hal tersebut. PLTD memiliki daya yang kecil dan terbatas, sehingga jika mau daftar menjadi pelanggan PLN saja harus dihitung-hitung dulu secara matang, apakah daya PLTD masih mampu untuk men-supply daya untuk pelanggan baru tersebut. Dengan daya yang terbatas tersebut tentu saja akan bertambah parah jika ada yang memakai listrik diluar daya kontrak yang berarti dia menggunakan jatah listrik yang bukan haknya. Akibatnya gara-gara oknum tersebut seharusnya ada orang yang seharusnya masih bisa memakai listrik menjadi hilang haknya untuk mendapat listrik.

Itu kan kalau disana..!! Kalau di pulau besar seperti Jawa atau Sulawesi yang pembangkitnya sudah lebih dari cukup? Jawabannya Sama Saja.. Di pulau seperti Jawa dan Sulawesi PLN memiliki sebuah 'alat' yang bernama trafo. Pada prinsipnya trafo juga mempunyai batas daya untuk melayani pelanggan. Anggap saja jika satu trafo bisa untuk men-supply 20 pelanggan. Tapi karena ada satu pelanggan yang 'nakal', sehingga dia bisa memakai daya yang harusnya untuk 5 pelanggan ternyata dia menggunakannya sendiri. Jadi satu trafo sekarang hanya bisa melayani 15 pelanggan. Jadi pelanggan yang lain jelas dirugikan kan?

Dari sini kita bisa ambil kesimpulan bahwa sebenarnya pencurian listrik apapun bentuknya, sebenarnya merugikan semua pihak, baik PLN maupun masyarakatnya. Jadi masih mau Mencuri Listrik?? Apakah tega kita mengambil sesuatu yang bukan hak kita?? Jika kita bisa mencaci maki koruptor karena mencuri hak rakyat, tapi kita sendiri mencuri listrik yang juga berarti mengambil hak orang lain untuk menikmati listrik, apa bedanya??? Semoga pembaca blog ini dapat menjadikan postingan ini sebagai bahan pembelajaran.



Jumat, 22 Juni 2012

Mamuju City (Menuju Kota Modern) - Part 2

Kalau aku kemarin cerita ketika pertama kali tiba di Mamuju, sekarang saatnya aku cerita nih, apa aja yang ada di kota Mamuju ini.    \(´▽`)/

Gak sabar rasanya nunggu hari Sabtu dan Minggu buat jelajah kota yang baru aku tinggali ini. Mamuju memang bukan kota yang besar seperti Makassar maupun Kendari, walaupun sebenarnya Mamuju adalah sebuah ibukota provinsi, yaitu Sulawesi Barat. Sekedar informasi saja bahwa provinsi Sulawesi Barat ini adalah sebuah provinsi yang baru saja dibentuk pada tahun 2004 (insya Allah gak salah). Dulunya provinsi ini jadi satu dengan Sulawesi Selatan. Mamuju sendiri sebenarnya bukan sebuah Kotamadya, tapi berbentuk Kabupaten. Kalau digambarkan, Mamuju adalah sebuah kabupaten yang diapit oleh pegunungan dan laut. Indah memang kota ini. Kalau dari pantai kita bisa lihat pegunungan dan kalau dari gunung kita bisa lihat laut dari kota Mamuju.


Senja Pagi di Kota Mamuju


Mamuju bisa dikatakan masih sepi dari kendaraan bermotor. Kalau diibaratkan, tingkat keramaian kota Mamuju itu setara dengan kondisi kota Surabaya ketika hari raya Idul Fitri (berhubung penulis dari Surabaya, jadi dibandingkannya dengan kota Surabaya.. (^⌣^)v ). 



Damainya kota Mamuju


Di Mamuju memang tidak ada pusat perbelanjaan modern alias Mall. Jangankan memiliki mall,toko waralaba seperti Alf*mart atau Ind*mart pun masih belum ada di kota ini. Tapi jangan dipandang remeh, karena disini sudah berdiri sebuah hotel berbintang yang lokasinya pas di tepi pantai Mamuju. Hotel ini sekelas hotel Clarion yang ada di kota Makassar. Namanya hotel D'Maleo. Hotel ini sendiri bisa dikatakan bangunan yang paling megah di kota Mamuju.



D'Maleo Hotel dari 3 Sisi Berbeda


Mamuju sendiri sebenarnya masih dalam tahap pengembangan. Jalan kota terus diperbaiki dan rencana kedepannya kota ini akan membangun pusat perbelanjaan di sepanjang pantai. Bukannya aku sok tahu, tapi informasi ini sumbernya ada di reklame yang di pasang di tepi pantai Mamuju.

Rencana Pengembangan Kota Mamuju


Mungkin ini dulu yang bisa aku ceritakan tentang kota Mamuju. Sebenarnya masih banyak yang dapat aku ceritakan mengenai kota Mamuju, karena masih ada tempat-tempat bagus yang ada di Mamuju,seperti Masjid Agung,dan lain-lainnya. Tunggu edisi Part-3 nya..

Minggu, 17 Juni 2012

Mamuju City (Menuju Kota Modern) - Part 1

Setelah berpetualang selama tiga bulan di kota Makassar, akhirnya aku pindah juga ke kota yang baru. Masih di Sulawesi sih, tapi kali ini sudah berpindah provinsi yaitu Sulawesi Barat lebih tepatnya di sebuah kota yang bernama Mamuju. Sempat bingung juga waktu terima surat dari SDM PLN Sulselrabar yang menyebutkan bahwa untuk sementara aku dikirim ke kota Mamuju. Gimana mau gak bingung, lha wong namanya aja sudah asing di telinga. Waktu aku kasih kabar ke teman-teman dan kerabat pun mereka juga sama gak tau dimana itu Mamuju. Ternyata waktu browsing di Google, eh ternyata Mamuju itu ibukota Provinsi.. Wah,hebat bener, perasaan dulu waktu SD belajar IPS masih belum ada ibukota provinsi yang namanya Mamuju. Ternyata Mamuju itu ibukota provinsi yang baru aja dibentuk,yaitu provinsi Sulawesi Barat.

                               

Sekedar informasi saja,kalau mau menuju kota Mamuju dari kota Makassar sekitar 10 jam perjalanan via darat alias naik bus. Kalau gak suka perjalanan darat, bisa aja lewat udara, karena di Mamuju ada Bandar Udara 'mini' yang bernama Tampa Padang. Kalau via udara sih cuma sekitar satu jam perjalanan. Cuma kalau mau pilih naik pesawat berarti harus siapin juga uang lebih buat tiket pesawat, karena harga tiketnya tu hampir sama seperti tiket pesawat dari Makassar menuju Surabaya..  (۳ ˚Д˚)۳ 

Sekarang aku mau berbagi cerita nih tentang kota Mamuju  versi aku..
Pertama kali aku menuju kota Mamuju aku pilih lewat udara dari Makassar,karena waktu itu aku berfikir kalau aku naik bus nanti sampai di Mamuju pas Subuh. Lah, kalau subuh-nya Surabaya sih sudah pasti banyak kendaraan umum yg bisa dinaiki. Tapi kalau Mamuju?? Akhirnya kocek pun dirogoh dalam2 buat beli tiket pesawat. Berangkat sekitar jam 8 dari Makassar dan sampai sekitar jam 9 di Mamuju. Perjalanan udara sangat seru,karena semakin dekat Mamuju malah yang nampak malah gunung disana-sini. Persis seperti iklan sebuah produk rokok di TV. Dan akhirnya pesawat pun mendarat dengan selamat di Bandar Udara Tampa Padang. Kalau aku cerita Bandara,jangan dibandingin sama bandara Hasanuddin, Juanda ato Soekarno-Hatta. Ini bandara perintis, jadi bandaranya pun juga ukuran mini dan besar ruang tunggunya juga serba mini. Ini buktinya foto2 ketika aku pertama kali tiba di bandara Mamuju.






Ini pesawat yang berhasil dengan selamat membawa aku menuju kota Mamuju.










Ini Bandar Udara Tampa Padang, Mamuju. Klo lihat towernya,masih terlihat keren..











Para penumpang menuju Ruang Kedatangan di Bandara Mamuju. Sudah kelihatan kan ciri-ciri bandara perintis?










Dan ini Ruang Kedatangan dilihat dari luar ruangan.








Selanjutnya adalah bagaimana cara menuju kantor PLN,sedangkan berdasar info yang aku dapat jarak antara bandara dengan kota Mamuju masih cukup jauh. Kalau dalam kondisi normal maka yang terpikir pertama adalah mencari taxi. Keluar dari bandara lihat parkir kendaraan, lihat jalanan sekitar belum ada tanda2 taxi di sekitar bandara. Yang ada ojek sepeda motor,sedangkan gak mungkin dengan barang bawaan yang tidak sedikit harus dibawa dengan ojek. Padahal sebelumnya aku terlanjur telpon ke kantor kalau sudah dapat taxi..(baca: kesalahan pertama). Akhirnya aku didatangi oleh seorang petugas Bandara. Dan aku ditawari taxi oleh beliau. Aku kira bakal ditelponkan taxi, ternyata salah. Beliau bilang pada aku:

"Mas,biar saya antar. Kalau penerbangan selesai seperti sekarang, saya merangkap jadi supir taxi."

Waduh,betapa kagetnya aku ketika beliau berkata seperti itu. Karena selama ini di benak aku tergambar petugas bandara selalu (maaf) agak mewah,dan kalau punya usaha sampingan pun bukan jadi supir taxi juga..

Tapi ternyata beliau ingat kalau di dekat bandara ada pegawai PLN, dan beliau pun menghubungi teman dari PLN. Singkat cerita aku menuju kantor PLN bersama pak Nasrudin,pegawai PLN tersebut. Ahirnya sampai juga di kantor PLN Area Mamuju. Kantornya cukup sederhana tapi sambutan dari pegawai-pegawainya cukup hangat. Setelah bertemu dari pihak SDM,aku dikenalkan dengan seluruh pegawai disana. Dan ternyata banyak pegawai yang berasal dari Jawa yang ikut 'terdampar' disini. Ada yang baru beberapa tahun tinggal di Mamuju,dan ada juga yang sudah mendapat istri dari Sulawesi. Tapi untungnya kebersamaan di kantor ini sangat erat, sehingga walaupun jauh dari keluarga tapi suasana kekeluargaan masih tetap ada..






Kantor PLN Area Mamuju (tampak dari jalan raya)









Kantor PLN Area Mamuju (tampak dari halaman depan)














Tampak dalam kantor PLN Area Mamuju








Ini aja yang bisa aku ceritakan kali ini. Masih ada kelanjutannya,karena aku masih belum cerita mengenai apa saja yang ada di kota ini. Tunggu kelanjutannya..

(bersambung..)

Sabtu, 26 Mei 2012

SANCA-P2TL (Dari Siswa OJT Untuk PLN)

OJT angkatan ke 29 tidak terasa sudah berakhir. Namun tidak serta-merta selesai begitu saja, karena kami siswa Prajabatan harus melalui tahapan evaluasi dan Olimpiade Sains dan Teknologi. Dan ini dia yang akan aku ceritakan kali ini, yaitu mengenai Olimpiade Sains dan Teknologi. Maksudnya adalah setiap siswa OJT akan dibentuk sebuah kelompok dengan anggota maksimal 4 orang harus membuat sebuah inovasi mengenai hal-hal yang ditemui selama OJT.

Olimpiade Sains dan Teknologi kali ini mungkin agak berbeda jika dibandingkan dengan angkatan-angkatan sebelumnya. Karena Olimpiade dilaksanakan di tiga tempat berbeda, yaitu  di Medan, Bogor dan Makassar. Sekedar sedikit informasi bahwa masing-masing lokasi Olimpiade akan memiliki pemenang tersendiri. Selain itu setiap bidang juga akan memiliki juara tersendiri. Tapi semua juara-juara tersebut tidak akan diikutkan Olimpiade lagi, atau dengan kata lain juara di setiap bidang tidak ada hubungannya dengan juara dari bidang lain. Nah karena aku kebagian OJT di Makassar,jadi aku juga ikut Olimpiade yang ada di Makassar.

Untuk inovasi yang aku dan kelompokku lombakan di Olimpiade kali ini,kami membuat suatu Software yang berfungsi untuk menghitung Tagihan Susulan (TS) P2TL sekaligus membuat pelaporan bulanan secara otomatis dan real time. Software itu kami beri nama SANCA-P2TL (System Administration and Calculating Application). Itu kepanjangan resminya,tapi sebenarnya nama SANCA diambil dari singkatan nama kami: (S)atrio, (AN)ugera, (C)ahya, dan (A)rizona.

Asal usul kami menemukan ide ini adalah karena:
1. Kami pernah menemukan adanya kesalahan perhitungan TS di suatu Rayon di PLN Sulselrabar.
    -----> Ini alasan yang kami tulis di laporan
2. Karena waktu evaluasi pertama,kami dikritik karena OJT hanya sekedar ikut orang kerja,gk ada yg baru.
    -----> Ini baru alasan yang 'memukul' keras kami.



Sebelum dilombakan,ternyata secara mengejutkan banyak yang sangat tertarik dengan inovasi kami. Bahkan sebelum dilombakan ada rencana inovasi kami bakal dipromosikan di seluruh Area PLN di Sulselrabar, walau pada akhirnya rencana itu urung dilaksanakan. Tapi dengan batalnya rencana itu bukan berarti kami putus asa. Justru setelah itu software kami 'digodog' oleh mentor dan co-mentor kami sampai akhirnya software kami siap 'diluncurkan'.


Tidak disangka2 ternyata apa yang kami buat mendapatkan Juara I untuk bidang Transmisi dan Distribusi di Udiklat Makassar. Betapa bangganya kami.. :D





Kami kira perjalanan software kami akan berhenti begitu saja,tapi ternyata software kami juga sangat diminati oleh beberapa perwakilan PLN di Indonesia Timur. Ini ditunjukkan dengan diundangnya kami di Sosialisasi Kepdir 1486 yang diadakan di Udiklat Makassar. Disana software kami mendapat banyak saran pengembangan. Kemudian di akhir presentasi kami mendapatkan applause dari peserta dan ada pula yang meng-copy SANCA kami yang belum sempurna ini. Yang paling membuat kami lebih senang adalah perwakilan dari PLN Pusat juga meng-copy SANCA kami dan bahkan beliau berjanji kepada kami bahwa software SANCA akan dipresentasikan di PLN Pusat.. #Woww

Dan sekarang,sambil menunggu SK pengangkatan pegawai kami turun,kami juga sedang mengembangkan SANCA kami agar sesuai dengan kebutuhan tim P2TL di PLN Sulselrabar dan kalau bisa di PLN Indonesia Timur dan semoga juga di seluruh PLN di Indonesia.. #Amin

SALAM HANGAT

TIM SANCA-P2TL

(Satrio, Anugera, Cahya dan Arizona)

nb: Smoga kita bisa berkumpul lagi kawan, agar apa yang kita buat ini
      "tidak berhenti di tengah jalan".

Sabtu, 31 Maret 2012

OJT Project (Makassar Coy..)

Akhirnya kesampaian juga keinginanku untuk pergi ke Makassar. Setelah melalui pengenalan perusahaan dan pembidangan di kota Bogor saatnya saya dan kawan2 angkatan 29 untuk melaksanakan kegiatan OJT alias On Job Training. Perlu diketahui bahwa OJT masih merupakan proses seleksi untuk menjadi pegawai tetap PLN. Dan OJT yang kami lakukan merupakan OJT berbasis project, dalam artian kami siswa OJT harus melaksanakan suatu kasus yang dijadikan project di suatu daerah tempat kami dikirim. Dan judul project tersebut ditentukan oleh calon Mentor alias pembimbing OJT. Setiap project memiliki suatu target yang harus diselesaikan pada akhir OJT. Target tersebut dapat berupa Saving, gain atau Benevit.



Untuk OJT berbasis project angkatan 29 dibagi di 3 lokasi, yaitu Makassar, Medan dan Jawa. Kebetulan aku mendapat kesempatan untuk menjejakkan kaki di kota Makassar. Dan judul project yang harus aku laksanakan adalah "Penurunan Susut Distribusi". Sedangkan kegiatan yang harus dilakukan adalah melaksanakan P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik) dan Penggantian box APP (Alat Pengukur dan Pembatas). Aku merasa beruntung banget karena dapat judul ini. Karena dibanding dengan teman2 lain, aku paling sering jalan2 keliling Makassar bahkan luar kota Makassar.. Praktis cuma satu jam sehari aku berada di kantor, dan sisanya di lapangan..


Tapi yang paling menarik dari kegiatan OJTku kali ini adalah aku bisa banyak berinteraksi langsung dengan konsumen, walaupun aku bukan berada di costumer service ataupun pelayanan pelanggan. Dari banyak interaksi tersebut aku jadi tahu lebih banyak mengenai PLN, baik itu proses bisnisnya sampai dengan tanggapan masyarakat mengenai PLN. Tanggapan masyarakat mengenai PLN ternyata tidak hanya dari sisi baiknya, tapi juga banyak dari sisi buruknya. Banyak yang mengeluh mengenai pelayanan PLN yang kurang maksimal dan bahkan ada yang tertipu oleh oknum yang mengaku dari PLN. Padahal setelah ditelusuri ternyata dia hanya outsourcing PLN.

Mengutip pesan dari mentorku, Bpk Mulyadi Hafid, yang terpenting dari OJT kali ini adalah kita siswa OJT siap bekerja setelah diangkat menjadi pegawai tetap. Walaupun project selesai 100% lebih tapi tidak bisa bekerja setelah diangkat sama saja bohong.. Smoga saja OJT kali ini benar2 membuat kami siswa OJT angkatan 29 belajar banyak hal. Bukan hanya sisi teknis saja, namun juga dari sisi pelayanan pelanggan.




Minggu, 15 Januari 2012

Pembidangan Diklat Prajabatan PLN

Setelah 'bersenang-senang' di Pusdikpassus,sekarang saatnya lanjut ke tahap Pembidangan. Kali ini tepat tanggal 27 Desember 2011, aku dan teman-teman menuju ke Udiklat PLN. Berhubung jumlah kami yang cukup banyak yaitu 283 orang maka kami dibagi menjadi 2 Udiklat,yaitu Udiklat Bogor dan Udiklat Cengkareng. Aku mendapat bagian di Udiklat Bogor.

Suasana Udiklat jauh berbeda dengan Batujajar. Disini tempatnya lebih indah,karena berada di lokasi Puncak-Bogor. Makanan yang disajikan lebih enak dari Batujajar. Dan alat makanpun juga lebih baik. Sudah tidak ada lagi makan di 'Ompreng'. Sudah tidak ada lagi hormat ke lambang kopassus dan teriak "PLN!!!". Dan yang paling penting sudah tidak ada lagi makanan yang terlalu asin dan terlalu asam.

Kegiatan pertama setelah keluar dai Kopassus adalah Pengenalan Perusahaan. Pengenalan perusahaan ini berlangsung selama 5 hari. Berhubung lokasi Udiklat jauh dari lokasi pengenalan perusahaan yaitu di Ragunan, jadi kami semua yang berada di Udiklat Bogor harus berangkat jam 5 pagi dengan menggunakan Bus. Dan selama pengenalan perusahaan, kami semua harus menyantap nasi kotak setiap pagi siang dan malam.

Oh ya, ada yang kelupaan. Selama kita pengenalan perusahaan dan pembidangan,kita bakal ditemani oleh satu orang pelatih dari Kopassus. Kebetulan pelatih kami orang Bali. Namanya Pak Ketut. Untungnya pelatih yang didatangkan ke Udiklat tidak 'garang' seperti di Batujajar.

Pembidangan sendiri berlangsung selama 2 minggu. Materi yang diajarkan sesuai dengan bidang yang diambil. Kebetulan aku mengambil bidang ED (Enjinering Distribusi). Jadi yang diajarkan semua mengenai distribusi, mulai dari perencanaan sistem distribusi sampai pengelolaan data dan laporan. Dan setiap materi yang diajarkan pada akhir sesi akan diadakan evaluasi (semacam ujian). Dan nilai evaluasi tidak boleh kurang dari 70. Selama diklat peserta dipinjami sebuah laptop (notebook) dan diberi sebuah flashdisk 4 GB. Lumayan buat internet-an. Apalagi dapat fasilitas hotspot gratis.

Kegiatan lain selama pembidangan adalah setiap pagi semua peserta dikumpulkan dan menonton video yang disiapkan pihak Udiklat. Video yang disajikan semuanya adalah video yang memiliki pesan-pesan baik,seperti video Mario Teguh. Setelah itu semua peserta diklat diwajibkan menulis Resume dari video yang ditonton. Tapi tidak semua video dengan mudah dibuat Resumenya. Karena terkadang kita harus membuat resume dari sebuah video klip. Jadi terpaksa kita mencari tambahan dari internet atau bahkan 'mengarang bebas'.

Ada suka ada duka di diklat ini. Sukanya hidup kita lumayan terjamin disini. Makan gratis,internet gratis dan fitness gratis. Makannya pun juga enak,tapi terkadang ada rasa bosan juga dengan menu yang disajikan. Dukanya ketika kita harus berpisah dengan teman-teman untuk menuju lokasi OJT masing-masing. Karena belum tentu dalam waktu dekat bakal bisa ketemu lagi. Yang jelas nikmati saja semua kegiatan agar bisa maksimal dalam Diklat.

Sabtu, 07 Januari 2012

Diklat Prajabatan PLN angkatan 29

Akhirnya bisa juga aku nge-blog lagi..Setelah 2 minggu ++ jauh dari informasi luar,termasuk HP dan internet. Kali ini aku akan sharing pengalamanku selama diklat prajabatan PLN di Pusdikpassus (Pusat Pendidikan Kopassus) di Batujajar Kab.Bandung.


Senang rasanya ketika tahu bahwa aku ternyata lolos dari semua tahap rekrutmen PLN dan berhak ikut Diklat Prajabatan di Batujajar. Yang dimaksud 'berhak' disini adalah kalau masih mau lolos ke tahap selanjutnya berarti harus ikut diklat ini. Yang gak mau juga gak apa-apa,tapi konsekuensinya lupakan saja mimpi kerja di PLN dan cari tempat kerja yang lain..

Sebelum berangkat diklat sebenarnya sudah banyak informasi dan cerita yang sudah aku baca di internet. Tapi setelah melaksanakannya sendiri ternyata rasanya luar biasa.. Luar biasa capeknya, luar biasa dongkolnya, dan lain-lain. Bayangkan saja, di jalan menuju Pusdikpassus saja sudah tertera tulisan "Ragu-ragu,kembali sekarang juga.". Begitu masuk ke area Pusdikpassus rasa 'angker' mulai terasa. Di pintu masuk berdiri sebuah patung Kopassus dengan peralatan lengkap termasuk senjata dan menunjuk ke arah luar gerbang,seakan-akan menyuruh kita pergi. Dan ketika turun,kita ditunjukkan barak yang harus ditempati. Dengan ranjang tingkat dan berjajar serta lemari yang berjajar pula membuat suasana sedikit berbeda.


Pada awalnya kegiatan kami di sana rata-rata hampir sama setiap hari. Senam pagi (jam setengah 5 WIB) kemudian makan,latihan PBB,terkadang harus lari sampai 10 km,terkadang juga jalan jongkok,dan kegiatan lain yg menguras fisik. Tapi untungnya di minggu pertama masih ada kegiatan teori dalam kelas. Dan yang paling menyenangkan ada di minggu ke-2. Karena disitu kami belajar flying fox, dan kegiatan lain yang lebih menyenangkan. Dan akhir minggu ke-2 kami semua menuju Situ Lembang untuk kegiatan petualangan.

Di Situ Lembang ternyata kegiatannya lebih 'horror'. Bayangkan saja,baru datang kami sudah disuruh jalan jauh menaiki gunung,terus berguling-guling di lapangan,jalan merayap, sampai harus berendam di air yang dingin secara alami. Di sana ada banyak sekali kegiatan,dan ada beberapa yang berkesan. Yang pertama ketika setiap pagi kita harus senam jam setengah 5 pagi dengan bertelanjang dada. Padahal pagi disana dingin sekali. Terus ketika ada palajaran tentang 'Survival' dimana kita harus memakan ular yang dibakar. Berhubung iman saya waktu itu masih baik,jadi secara sembunyi2 ularnya saya buang dan cuma makan singkong dan ketela. Dan yang terakhir ketika kita harus menyusuri hutan di malam hari dengan misi membawa pesan ke pos terakhir. Selama perjalanan kita bakal ditakut-takuti dengan hantu2,seperti pocong,kuntil anak dan sejenisnya. Disana kita bakal tidak bisa membedakan mana yang hantu bohongan dan mana yang asli.. Tapi semuanya menyenangkan.



Dan yang paling menyenangkan dari semua kegiatan adalah acara penutupan. Walaupun sebelum penutupan kita diforsis habis untuk latihan PBB,tapi hasilnya lumayan membanggakan ketika acara penutupan digelar. Akhirnya saya secara pribadi mengucapkan terima kasih kepada bapak2 di Kopassus atas kesediaannya untuk melatih kami.