Senin, 05 Desember 2011

Pengalaman Tes Diskusi Kelompok Rekrutmen PLN 2011

Pagi Hari Kedua... (Tes Diskusi Kelompok)

Ini saatnya tes diskusi kelompok. Di depan gedung Samantha UB telah ditempel daftar nama dengan kelompoknya masing-masing.
Satu Kelompok terdiri atas 6 orang. Dan dari semua nama yang ada di kelompokku tidak ada yang aku kenal. Akhirnya pada saat
menunggu waktu masuk gedung aku berkenalan dengan semua anggota kelompokku yang sebelumnya telah dikelompokkan di ruang tunggu.
Saat pertama kali duduk ada dua kelompok kecil dalam kelompokku. Dengan kata lain mereka belum membaur. Akhirnya aku yang memulai
untuk berkenalan dengan mereka semua. Ternyata 2 orang temanku dari UB dan 3 orang dari elektro ITS. Cuma aku yang dari PENS.
Setelah aku berkenalan akhirnya kami semua berhasil membaur.
Waktu diskusi dimulai, kami semua memasuki gedung. Di dalam gedung kursi2 telah ditata rapi membentuk lingkaran kecil dengan masing2
lingkaran terdiri atas 7 kursi. Di setiap lingkaran sudah duduk seorang penilai dari Psikolog. Dan kami diperintahkan untuk saling
berkenalan. Yah, jadinya kami saling berkenalan kembali dengan sedikit 'Guyonan'. Kertas soal dibagikan. Ketika penilai menanyakan
siapa yang mau membaca,aku langsung dengan cepat mengangkat tangan. Kata blog yang sebelumnya aku baca sih,itu menambah nilai plus.
Soal yang diberikan kurang lebih seperti berikut:

"Di suatu daerah di Sulawesi (aku lupa nama daerahnya) terdapat demo besar-besaran akibat hampir semua pegawai PLN dipindahkan ke daerah
lain. Pemindahan tersebut tanpa pemberitahuan sebelumnya. Padahal dari pusat telah diberikan surat pemberitahuan jauh-jauh hari. Namun
surat tersebut belum di informasikan kepada pegawai-pegawai lain oleh sang pemimpin cabang daerah tersebut. Apabila anda menjadi salah satu
petinggi di cabang tersebut, apa yang anda lakukan?"

Semua mulai berdiskusi. Oh ya, ada yang kelupaan. Pada saat diskusi tidak ada yang menjadi sekretaris alias juru tulis. Jadi semua kedudukannya
sama. Kami semua mulai berdiskusi, dan jalan diskusi hampir dapat ditebak. Yaitu 'Mbulet' alias muter disitu-situ saja. Jadi inget ucapan Alm.
Gus Dur ketika ditanya mengenai kebiasaan beliau tidur ketika rapat dan terbangun dengan kondisi masih bisa ngomong 'nyambung' dengan rapat.
Beliau berkata kalau orang Indonesia ketika rapat bakal muter disitu-situ saja. Jadi triknya ambil ujung pembicaraannya, lalu ditinggal tidur,
dan ketika terbangun pasti masih membahas itu-itu saja..He..He..Bisa aja triknya..

Akhirnya aku yang mulai memecah ke-mbuletan tersebut dengan memberikan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi atas usul yang telah diutarakan.
Dan diskusi pun berakhir. Aku dan teman-teman kembali ke 'Habitat' masing-masing. Sekarang tinggal menunggu hasil tes dan siapa yang lolos ke tahap
tes kesehatan..
<Bersambung..>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar